Kamis, 30 Oktober 2008

Sering Lupa?? Konsumsi Banyak Ikan

Sering Lupa? Konsumsi Banyak Ikan
Sering terserang ‘penyakit’ lupa? Mungkin anda kurang mengkonsumsi ikan. Berdasarkan penelitian, apabila seseorang ingin mengurangi tanda-tanda atau gejala-gejala penuaan maka dia cukup mengkonsumsi ikan lebih banyak lagi dalam pola makan sehari-hari mereka.
Dan semakin banyak ikan yang kita makan semakin besar pula dampak positip yang diberikan bagi kesehatan terutama bagi daya kerja otak kita atau daya kognitif.
Hasil penelitien memperlihatkan kaum lanjut usia baik laki-laki ataupun perempuan yang sering mengkonsumsi ikan memiliki daya ingat, konsepsi visual, ketrampilan motorik, orientasi perhatian dan kemahiran berbahasa yang lebih baik.
Sebanyak enam uji test kognitif dilaksanakan memperlihatkan hasil yang jauh lebih baik pada mereka usia lansia mengkonsumsi lebih banyak ikan disbanding mereka yang tidak,” kata Dr A. David Smith dari Universitas Oxford, Inggris.
Selanjutnya ia juga menambahkan dampaknya akan terlihat jelas saat dimana dalam kondisi konsumsi ikan meningkat melewati ambang batas sekitar 80 gr /hari
Smith dan rekan-rekannya meneliti kemampuan kognitif yang berkaitan dengan asupan ikan dan makanan asak laut lainnya setiap harinya yang melibatkan 2.031 wanita dan pria dengan kisaran usia 70 hingga 74 yang diambil dari populasi rakyat umum di Norwegia Barat.
Dari Jumlah 1.951 orang orang yang ikut dalam penelitian tersebut didapatkan semakin sering seseorang menerima asupan ikan dan aneka makanan asal laut yang kandungan lemaknya sedikit dalam menu makanan utama mereka sehari-hari maka mereka mampu melakukan sedikitnya enam tes kognitif dengan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsinya.
Lansia yang mengkonsumsi roti isi ikan sedikitnya tiga kali dalam seminggu memperoleh hasil yang jauh lebih baik sedikitnya untuk satu test kognitif
Para peneliti mengatakan pentingnya melakukan penelitian lanjut menentukan keuntungan kognitif yang diakibatkan asupan ikan dari jenis tertentu selanjutnya kita juga perlu meneliti lebih lanjut komposisi kandungan yang terdapat dalam ikan-ikan tersebut,”kata Smith.
Karena kami menemukan ikan berlemak sama baiknya dengan ikan tanpa lemak, jadi kemungkinan asam lemak Omega-3 lah yang mengandung kemampuan kognitif

Pentingnya Konsumsi Ikan Selama Hamil

Pentingnya Konsumsi Ikan Selama Hamil
Untuk membangun otak anak-anak yang cerdas bisa dimulai sejak sang anak dalam kandungan. Para peneliti dari Harvard Medical School of Public Health memberikan saran agar para wanita hamil mengkonsumsi ikan sebanyak-banyak terutama ikan yang mengandung omega-3 fatty acids selama hamil.

Mengkonsumsi ikan sardines merupakan salah satu yang disarankan, karena selain mengandung Omega-3 fatty acids yang tinggi, ikan sardines juga memiliki kandungan mercury yang rendah.

Jikapun harus melakukan diet maka diet kalori rendah sebaiknya tidak melupakan konsumsi ikan

Satu hal yang patut dijaga adalah konsumsi ikan ini tidak terkontaminasi oleh mercury yang justru akan memberikan dampak yang buruk bagi perkembangan otak sang anak.

Untuk memastikan pengaruh konsumsi ikan selama masa kehamilan ini, tim peneliti melibatkan 341 wanita hamil dengan memberikan konsumsi ikan di tiga bulan kedua masa kehamilan.

Selain memberikan konsumsi ikan, tim juga mencatat tingkat darah untuk mengukur kemungkinan mercury yang ada.

Setelah proses persalinan, anak-anak yang mulai dewasa menjelang tiga tahun akan diberi serangan tes yang berkaitan dg vocabulary dan visual motor.

Hasilnya adalah konsumsi ikan selama kehamilan dua kali setiap pekannya akan memberikan kemampuan visual motor yang lebih baik.

Sementara tingkat mercury yang tinggi akan membuat dua kemampuan itu menjadi terkendala. Dengan kata lain, studi itu telah memberikan kesan bahwa perkembangan otak sudah dimulai sejak bayi berada dalam kandungan dan hasil yang terbaik jika konsumsi ikan itu dilakukan tanpa tercemar olah mercury.

Untuk mengkonsumsi ikan, jenis ikan juga patut dipertimbangkan, dimana ikan juga memiliki masa hidup yang lama seperti tuna, hiu, dan king mackerel sebaiknya dihindari karena kemungkinan ikan ini memiliki kandungan mercury yang tinggi.

Keunggulan Nutrisi Ikan & Fungsinyanya bagi Kesehatan

Bakso dan Sosis Ikan Patin ›
Keunggulan Nutrisi Ikan dan Fungsinya bagi Kesehatan

April 12, 2008 in Uncategorized | No comments

http://www.poltekpangkep.ac.id/modules.php

Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat nutrisi. Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (omega-3, Eicosapentaenoic acid /EPA, Docosahexanoic acid /DHA), yodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, coenzyme Q10.
Disamping itu, ikan juga mengandung kalori yang rendah. Kekerangan mempunyai kandungan zat gizi yang hampir sama dengan ikan. Sedangkan Crustacea mengandung dua kali lebih banyak kolesterol dibanding ikan dan molusca diklasifikasikan makanan yang tinggi kolesterol. Namun demikian, kandungan omega-3 dan nutrisi lainnya dalam Crustacea dan mulusca juga tinggi. Bahkan beberapa ahli nutrisi juga mengungkapkan tingginya kolesterol dalam makanan tidak selalu menjadi prediksi tingginya kolesterol dalam darah. Oleh karena itu, mengkonsumsi Crustacea dan mulusca dua kali seminggu masih memiliki efek positif yang lebih besar dibandingkan dengan efek negatifnya.

Selenium
Selenium sudah diakui sebagai unsur esensial bagi manusia dan merupakan bagian penting dari enzym yang berperan dalam membuat antioksidan. Selenium membantu mencegah kerusakan DNA yang disebabkan zat kimiawi dan radiasi. Hasil penelitian pada hewan percobaan menunjukkan kekurangan selenium menimbulkan gejala pertumbuhan lambat; dystrophy otot dan necrosis jantung, ginjal dan hati. Bagi daerah/negara yang tingkat kandungan selenium dalam tanahnya rendah seperti Australia, maka mengkonsumsi ikan menjadi faktor yang amat penting untuk mencegah kekurangan selenium.

Co-enzyme Q10

Ikan adalah salah satu sumber co-enzym Q10 yang sangat baik. Walaupun lebih dari 40 tahun yang lalu co-enzym Q10 telah dikenal berfungsi sebagai suatu antioksidan, namun baru akhir-akhir ini mendapat perhatian berkaitan dengan sumber makanannya. Konsentrasi co-enzym meningkat dibawah pengaruh tekanan seperti latihan fisik dan dalam kondisi degeneratif otak, seperti penyakit kepikunan / alzheimer. Dilaporkan juga bahwa konsentrasi co-enzym menurun pada beberapa penyakit termasuk penyakit degenerasi otot dan carcinomas hati. Walaupun co-enzyme Q10 dapat dibangun dalam tubuh, namun asupan dari makanan masih sangat diperlukan.

Taurin

Seafood banyak mengandung taurin. Asam amino ini telah diketahui berperan dalam formasi dan ekskresi garam empedu, yang dipecah menjadi kolesterol. Taurin juga berperan dalam fungsi retina dan fungsi kognitif.

Asam lemak tak jenuh

Seafood mengandung asam lemak tak jenuh omega-3, Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexaenoic Acid (DHA) yang sangat tinggi. Kandungan omega-3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lain seperti daging sapi dan ayam. Daging babi bahkan sama sekali tidak mengandung omega-3. Tubuh manusia dapat membentuk beberapa tipe asam lemak, namun demikian asupan asam lemak essensial khususnya asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6 masih diperlukan. Sumber utama omega-3 adalah seafood dan tanaman seperti kacang kedelai, kanola, biji rami. Sedangkan sumber utama omega-6 juga ditemukan dalam semua jenis seafood seperti Crustacea, mulusca, ikan dan tanaman seperti bunga matahari, jagung dan kedele. Konsumsi makanan yang berasal dari tanaman yang mengandung omega-6 menyebabkan rasio omega-3 dengan omega-6 menjadi rendah karena kandungan omega-3 pada tanaman jauh lebih rendah dibanding makanan dari ikan. Konsumsi ikan secara teratur memegang peranan penting dalam memenuhi rasio omega-3 dan omega-6. Untuk pencegahan terhadap kekurangan asam lemak esensial, ahli nutrisi menyarankan manusia harus mengkonsumsi tidak kurang dari 2,4% dari total asupan omega-6 dan 0,5-1,0% dari total asupan omega-3.

Makan ikan atau suplemen minyak ikan ?

Banyaknya manfaat omega-3 terhadap kesehatan, mendorong berbagai perusahaan makanan menerapkan strategi bisnisnya untuk menarik konsumen dengan memfortifikasi omega 3 dalam produknya. Demikian juga, dengan makin maraknya perusahaan obat-obatan yang memproduksi suplemen minyak ikan. Minyak ikan mempunyai konsentrasi kandungan omega-3 yang lebih tinggi dibanding ikan utuh, sehingga dapat dijadikan pilihan alternatif khususnya bagi orang yang bermasalah untuk makan ikan atau orang yang memerlukan asupan omega-3 dalam jumlah banyak. Sebagai contoh, untuk memperoleh efek omega 3 dalam menurunkan konsentrasi triglyceride (lemak dalam darah), mengurangi resiko denyut jantung yang tidak normal dan mengoreksi depresi diperlukan asupan omega 3 dalam jumlah tertentu. Untuk memperoleh efek tersebut diatas, sebagian orang harus makan ikan setara 2 - 3 kali dengan 100 gram per sekali makan dalam sehari atau sekitar 6-9 gram minyak ikan per hari (rata rata 100 gram ikan mengandung minyak ikan sekitar 3 gram).

Minyak ikan mempunyai pengaruh yang lebih cepat dibanding dengan makan ikan. Namun demikian, beberapa manfaat makan ikan terhadap beberapa penyakit tidak dapat diperoleh dengan mengkonsumsi minyak ikan. Bagi penderita tekanan darah tinggi misalnya, akan lebih bermanfaat makan ikan daripada minyak ikan karena penurunan tekanan darah disebabkan oleh tingginya proporsi DHA dan EPA. Ikan lebih banyak mengandung DHA dan EPA dibandingkan minyak ikan.

Beberapa nutrisi dalam ikan seperti protein dengan asam aminonya, micronutrient, co-enzym Q10 tidak ditemukan dalam minyak ikan. Ikan juga mengandung faktor anti-oksidan yang melindungi asam lemak tak jenuh dari oksidasi sebelum dan sesudah proses pencernaan, sedangkan minyak ikan tidak mengandung anti-oksidan tersebut.

Guna memperoleh asupan omega-3 berlebihan, menggunakan minyak ikan memang lebih praktis. Hanya saja, mengkonsumsi minyak ikan secara berlebihan akan mempunyai efek negatif terhadap kesehatan diantaranya adalah kecenderungan pendarahan, kecenderungan peningkatan kolesterol (tidak hanya kolesterol baik/HDL tetapi juga kolesterol jahat/LDL) khususnya untuk penderita diabetes dan penderita yang sedang menurunkan triglyceride.

Secara umum ikan tetap lebih bermanfaat dibandingkan minyak ikan, kecuali bagi orang tertentu yang mempunyai masalah makan ikan dan bagi orang yang memerlukan asupan omega-3 dalam jumlah besar. Bagi orang tersebut maka minyak ikan dapat dijadikan alternatif dalam menjaga kesehatan. Namun demikian, perlu adanya pengawasan medis yang ketat apabila minyak ikan tersebut digunakan dalam jumlah banyak.

Secara keseluruhan protein, vitamin, mineral dan asam lemak omega-3 yang dikandung dalam ikan mempunyai peran dalam kesehatan tubuh manusia baik di bagian otak, mata, jantung, paru-paru, otot, pencernaan, kulit maupun persendian.

Kandungan nutrisi ikan yang luar biasa tersebut, menyebabkan pentingnya ikan dalam diet diperluas dari diet untuk menyembuhkan penyakit menjadi diet untuk pencegahan penyakit. Jadi anda tak perlu lagi takut menyajikan dan mengkonsumsi ikan. Mengkonsumsi ikan minimal 2 - 3 kali seminggu adalah pilihan yang bijaksana, karena anda telah melakukan pencegahan terhadap beberapa penyakit. Disamping itu, efek jangka panjangnya generasi yang akan datang diharapkan akan menjadi cerdas dan sehat.

Catatan: Sumber : Warta Pasar Ikan Edisi Januari 2007

Gizi Ikan Kakap & Salah Satu Resepnya

Ikan Kakap Saus Keju
(Usia 9 – 12 bulan)

Ikan kakap mengandung zat gizi omega 3 yang sangat bermanfaat untuk menunjang perkembangan otak si kecil. Rasa gurih dan lezat serta teksturnya yang lembut akan memudahkan si kecil berlatih keterampilan mengunyah dan menelan. Saus keju sebagai pelengkap menambah kelezatannya.

Bahan:
250 g ikan kakap, kupas kulitnya
120 ml air
5 cm peterseli
1 buah tomat kecil, cincang halus
100 g jamur kancing, potong tipis
3 sendok takar susu formula bubuk

Saus keju
120 ml air
25 g tepung terigu
25 g margarin
75 g keju cheddar , parut halus
1 sdt peterseli
3 sendok takar susu formula bubuk

Untuk 4 porsi

Cara membuat:
- Campur ikan kakap dalam mangkuk tahan panas dengan air, peterseli, tomat dan jamur kancing. Aduk dan panggang dalam oven selama 20 menit. Keluarkan dari oven dan tunggu sampai agak dingin, bubuhi susu formula. Aduk sampai rata.
- Saus keju: Campur cair dengan tepung terigu, aduk rata.
- Panaskan margarin, masukkan keju cheddar . Tuangi larutan tepung terigu dan peterseli, aduk rata.Angkat dan tunggu sampai agak dingin. Bubuhi susu formula dan aduk rata.
- Sajikan kakap, tuangi saus keju dan hidangkan selagi hangat dengan pure kentang.

Penata saji: Natalia Kartika

Pentingnya Ikan Untuk Orang Dewasa & Lansia

Minggu, 3 Februari 2008
Asupan Ikan Tingkatkan Daya Ingat Lansia

LUPA menaruh kunci? Lupa nama seseorang walaupun wajahnya sangat familiar? Apabila seseorang ingin mengurangi tanda-tanda atau gejala-gejala penuaan seperti di atas, cukup dengan hanya menerima asupan ikan lebih banyak lagi dalam pola makan sehari-hari mereka.

Dan semakin banyak ikan yang kita makan semakin besar pula dampak positif yang diberikan, bagi kesehatan terutama bagi daya kerja otak kita atau daya kognitif.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kaum lanjut usia baik laki-laki ataupun perempuan yang lebih sering mengkonsumsi ikan memiliki daya ingat, konsepsi visual, keterampilan motorik, orientasi perhatian dan kemahiran berbahasa yang lebih baik.

"Sebanyak enam uji tes kognitif dilaksanakan memperlihatkan hasil yang jauh lebih baik pada mereka-mereka lansia yang mengkonsumsi lebih banyak ikan dari pada mereka-mereka yang tidak," kata Dr.A. David Smith dari Universitas Oxford, Inggris.

Selanjutnya ia juga menambahkan bahwa dampaknya akan terlihat jelas saat di mana dalam kondisi konsumsi ikan meningkat hingga melewati ambang batas sekitar 80 gram per hari.

Smith dan rekan-rekannya meneliti kemampuan kognitif yang berkaitan dengan asupan ikan dan makanan asal laut lainnya setiap harinya yang melibatkan 2.031 wanita dan pria dengan kisaran usia 70 hingga 74 tahun yang diambil dari populasi masyarakat umum di Norwegia barat.

Dari sejumlah 1.951 orang yang ikut dalam penelitian tersebut didapatkan semakin sering seseorang menerima asupan ikan dan aneka makanan asal laut yang kandungan lemaknya sedikit dalam menu makanan utama mereka sehari-hari maka mereka mampu melakukan sedikitnya enam tes koginitif dengan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka-mereka yang tidak.

Lansia yang mengkonsumsi roti isi ikan sedikitnya tiga kali dalam seminggu memperoleh hasil yang jauh lebih baik pada sedikitnya tiga tes kognitif, dikatakan oleh para peneliti.

Sementara para lansia yang mengkonsumsi hanya minyak ikan setiap harinya memiliki hasil tes yang jauh lebih baik sedikitnya untuk satu tes kognitif.

Para peneliti mengatakan pentingnya melakukan penelitian lanjut untuk menentukan keuntungan kognitif memang diakibatkan dari asupan ikan dari jenis tertentu.

"Selanjutnya kita juga perlu meneliti lebih lanjut komposisi kandungan yang terdapat dalam ikan-ikan tersebut," kata Smith.

"Karena kami menemukan ikan berlemak sama baiknya dengan ikan tanpa lemak jadi kemungkinan asam lemak Omega 3 lah yang memberikan manfaat bagi kemampuan kognitif. (*/cax)

< LUPA menaruh kunci? Lupa nama seseorang walaupun wajahnya sangat familiar? Apabila seseorang ingin mengurangi tanda-tanda atau gejala-gejala penuaan seperti di atas, cukup dengan hanya menerima asupan ikan lebih banyak lagi dalam pola makan sehari-hari mereka.

Dan semakin banyak ikan yang kita makan semakin besar pula dampak positif yang diberikan, bagi kesehatan terutama bagi daya kerja otak kita atau daya kognitif.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kaum lanjut usia baik laki-laki ataupun perempuan yang lebih sering mengkonsumsi ikan memiliki daya ingat, konsepsi visual, keterampilan motorik, orientasi perhatian dan kemahiran berbahasa yang lebih baik.

"Sebanyak enam uji tes kognitif dilaksanakan memperlihatkan hasil yang jauh lebih baik pada mereka-mereka lansia yang mengkonsumsi lebih banyak ikan dari pada mereka-mereka yang tidak," kata Dr.A. David Smith dari Universitas Oxford, Inggris.

Selanjutnya ia juga menambahkan bahwa dampaknya akan terlihat jelas saat di mana dalam kondisi konsumsi ikan meningkat hingga melewati ambang batas sekitar 80 gram per hari.

Smith dan rekan-rekannya meneliti kemampuan kognitif yang berkaitan dengan asupan ikan dan makanan asal laut lainnya setiap harinya yang melibatkan 2.031 wanita dan pria dengan kisaran usia 70 hingga 74 tahun yang diambil dari populasi masyarakat umum di Norwegia barat.

Dari sejumlah 1.951 orang yang ikut dalam penelitian tersebut didapatkan semakin sering seseorang menerima asupan ikan dan aneka makanan asal laut yang kandungan lemaknya sedikit dalam menu makanan utama mereka sehari-hari maka mereka mampu melakukan sedikitnya enam tes koginitif dengan hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan mereka-mereka yang tidak.

Lansia yang mengkonsumsi roti isi ikan sedikitnya tiga kali dalam seminggu memperoleh hasil yang jauh lebih baik pada sedikitnya tiga tes kognitif, dikatakan oleh para peneliti.

Sementara para lansia yang mengkonsumsi hanya minyak ikan setiap harinya memiliki hasil tes yang jauh lebih baik sedikitnya untuk satu tes kognitif.

Para peneliti mengatakan pentingnya melakukan penelitian lanjut untuk menentukan keuntungan kognitif memang diakibatkan dari asupan ikan dari jenis tertentu.

"Selanjutnya kita juga perlu meneliti lebih lanjut komposisi kandungan yang terdapat dalam ikan-ikan tersebut," kata Smith.

"Karena kami menemukan ikan berlemak sama baiknya dengan ikan tanpa lemak jadi kemungkinan asam lemak Omega 3 lah yang memberikan manfaat bagi kemampuan kognitif. (*/cax)

TERI

Teri: Kecil Bentuknya, Besar Kandungan Kalsiumnya

Ikan teri (Stokphorus Spp) merupakan salah satu ikan favorit karena mulai dari kepala, daging sampai tulangnya dapat langsung dikonsumsi. Ikan teri sejak lama dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai lauk makan sehari-hari karena mudah diperoleh dan dapat dimasak untuk berbagai menu.

Ciri-ciri ikan teri adalah badan silindris, bagian perut membulat, kepala pendek, moncong nampak jelas dan runcing, anal sirip dubur sedikit dibelakang dan warna tubuh pucat. Jenis-jenis teri yang banyak di Indonesia adalah teri nasi (Stokphorus commrsouli), teri japuh (Dussumieria accuta) dan teri jengki / kadrak (Stokphorus Insularis). Pemasaran Teri Saat ini, permintaaan ikan teri mengalami peningkatan yang cukup tinggi, baik untuk ekspor maupun konsumsi dalam negeri.

Ikan teri dari Indonesia telah banyak diekspor ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, China dan Jepang. Volume ekspor ikan teri Indonesia tiap tahun mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2001 mencapai 1.980 ton dengan nilai 7.930.000 US$, meningkat menjadi 1.999 ton pada tahun 2002 dengan nilai11.890.000 US$. Pada tahun 2005, volume ekspor ikan teri meningkat tajam menjadi 2.443 ton dengan nilai 16.287.284 US$ dan tahun 2006 meningkat sebesar 5 % menjadi 2.579 ton dengan nilai 16.437.255 US$. Untuk konsumsi dalam negeri, ikan teri banyak dipasarkan ke hampir seluruh kota di Indonesia.

Sementara itu, produksi ikan teri dalam negeri mulai dari tahun 2000 sampai tahun 2005 bervariasi yaitu tahun 2000 mencapai 173.944 ton; tahun 2001, 190.182 ton; tahun 2002, 168.959 ton; tahun 2003, 161.141 ton; tahun 2004, 154.811 ton dan tahun 2005 mencapai 151.926 ton. Ikan teri mempunyai daerah penyebaran yang luas di daerah Indo-Pasifik bahkan sampai ke daerah Tahiti dan Madagaskar.

Daerah penyebaran ikan teri di Indonesia antara 950BT - 1400BT dan 100LU - 100LS, dengan kata lain mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia. Teri Sumber Kalsium Salah satu keistimewaan ikan teri dibandingkan dengan ikan lainnya adalah bentuk tubuhnya yang kecil sehingga mudah dan praktis dikonsumsi oleh semua umur. Ikan teri merupakan salahsatu sumber kalsium terbaik untuk mencegah pengeroposan tulang. Ikan teri merupakan sumber kalsium yang tahan dan tidak mudah larut dalam air. Kandungan gizi teri segar meliputi energi 77 kkal; protein l6gr; lemak 1.0 gr; kalsium 500 mg; phosfor 500 mg; besi 1.0 mg; Vit A RE 47; dan Vit B 0.1 mg.

Pengolahan Ikan Teri Ikan teri sangat mudah rusak sehingga perlu cara untuk mempertahankan agar tetap awet tanpa menghilangkan rasa, salah satu caranya adalah dengan pengasinan. Proses pengasinan teri dimulai dengan pemilihan ikan teri yang akan diolah. Setelah pemilihan selesai, ikan teri dicuci dengan air dingin untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang tercampur dengan ikan. Pencucian ulang dilakukan dengan menggunakan air bersih untuk menghilangkan air laut atau menurunkan kadar garam dalam ikan. Setelah pencucian, proses selanjutnya adalah perebusan dengan tujuan agar ikan menjadi matang. Pada proses perebusan digunakan garam dengan kadar 5% sampai 6%. Sebelum perebusan, air terlebih dahulu dididihkan setelah ditambahkan garam. Setelah air mendidih, ikan teri kemudian dimasukkan ke dalam rebusan air dan suhu perebusan sekitar 100°C sampai 103°C dan dibiarkan kurang lebih 5-7 menit. Selama dalam air rebusan, dilakukan pengadukan untuk meratakan panas dan menghilangkan busa pada keranjang perebusan.

Kemudian, ikan teri yang sudah matang yang ditandai dengan warnanya yang putih dan mengambang dipermukaan air diangkat dan ditiriskan. Dengan menggunakan alat bantu, ikan teri tersebut diratakan dan diletakkan di atas lembaran kayu untuk dikeringkan. Sentra Industri Pengolah Ikan Teri Sentra industri pengolahan ikan teri berlokasi di wilayah pesisir diantaranya Tuban Jawa Timur, Berau Kalimantan Timur, dan Tegal Jawa Tengah, Cirebon Jawa Barat, Lampung dan Medan Sumatera Utara.

Ikan teri dari nelayan biasanya ditangkap dengan menggunakan alat tangkap payang, dogol, pukat cincin, jaring insang tetap, jaring tiga lapis, bagan tancap dan perangkap lainnya. Di Tuban, ikan teri telah menjadi komoditas ekspor ke Jepang dengan kapasitas produksi mencapai 130 ton per tahun.

Di Kabupaten Berau Kalimantan Timur, ikan teri telah dipasarkan ke Surabaya dengan kapasitas pengiriman 6 ton per minggu. Ikan teri diperoleh dari Pulau Derawan yang dibeli dari nelayan dengan harga berdasar pada kualitas dan ukuran. Sementara itu, nelayan di pantai utara Jawa Tengah menangkap ikan teri pada musim kemarau dengan jumlah tangkapan sekitar 20-30 kg per hari.

Di Lampung, ikan teri nasi basah dipasarkan untuk wilayah lokal Lampung, teri jengki rebus dan asin di pasarkan ke Jakarta, sedangkan teri nasi keri ke Jakarta dan diekspor sekitar 10% ke Taiwan dan Timur Tengah.

Sementara itu, produksi ikan teri di Lampung rata-rata sekitar 3.500 ton / tahun yang dipasarkan ke Jakarta, Bandung, Surabaya, Pekanbaru, Lampung, Aceh serta diekspor ke Malaysia, Singapura dan Thailand.

Sumber : Warta Pasar Ikan